Entri Populer

Jumat, 21 Januari 2011

BODY MASS INDEX (BMI) = Indeks Massa Tubuh

Istilah “normal”, “overweight” dan “obese” dapat berbeda-beda, masing-masing negara dan budaya mempunyai kriteria sendiri-sendiri, oleh karena itu, WHO menetapkan suatu pengukuran / klasifikasi obesitas yang tidak bergantung pada bias-bias kebudayaan.

Metoda yang paling berguna dan banyak digunakan untuk mengukur tingkat obesitas adalah BMI (Body Mass Index), yang didapat dengan cara membagi berat badan (kg) dengan kuadrat dari tinggi badan (meter). Nilai BMI yang didapat tidak tergantung pada umur dan jenis kelamin.

Keterbatasan BMI adalah tidak dapat digunakan bagi:

* Anak-anak yang dalam masa pertumbuhan
* Wanita hamil
* Orang yang sangat berotot, contohnya atlet

BMI dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar seseorang dapat terkena resiko penyakit tertentu yang disebabkan karena berat badannya. Seseorang dikatakan obese dan membutuhkan pengobatan bila mempunyai BMI di atas 30, dengan kata lain orang tersebut memiliki kelebihan BB sebanyak 20%.

Klasifikasi BMI Menurut WHO (1998)

Kategori                              BMI (kg/m2)                               Resiko Comorbiditas
Underweight                        < 18.5 kg/m2                              Rendah (tetapi resiko terhadap masalah-
                                                                                              masalah klinis lain meningkat)
Batas Normal                     18.5 - 24.9 kg/m2                        Rata-rata Overweight: > 25
Pre-obese                           25.0 – 29.9 kg/m2                       Meningkat
Obese I                              30.0 - 34.9kg/m2                         Sedang
Obese II                             35.0 - 39.9 kg/m2                        Berbahaya
Obese III                            > 40.0 kg/m2                               Sangat Berbahaya




Para ahli sedang memikirkan untuk membuat klasifikasi BMI tersendiri untuk penduduk Asia. Hasil studi di Singapura memperlihatkan bahwa orang Singapura dengan BMI 27 – 28 mempunyai lemak tubuh yang sama dengan orang-orang kulit putih dengan BMI 30. Pada orang India, peningkatan BMI dari 22 menjadi 24 dapat meningkatkan prevalensi DM menjadi 2 kali lipat, dan prevalensi ini naik menjadi 3 kali lipat pada orang dengan BMI 28.

Klasifikasi Berat Badan yang diusulkan berdasarkan BMI pada
Penduduk Asia Dewasa (IOTF, WHO 2000)


Kategori                         BMI (kg/m2)                       Risk of Co-morbidities
Underweight                  < 18.5 kg/m2                       Rendah (tetapi resiko terhadap masalah- masalah   
                                                                                 klinis lain meningkat)
Batas Normal               18.5 - 22.9 kg/m2                Rata rata Overweight: > 23
At Risk                         23.0 – 24.9 kg/m2               Meningkat
Obese I                        25.0 - 29.9kg/m2                 Sedang
Obese II                      > 30.0 kg/m2                        Berbahaya


PENYEBARAN LEMAK



Lingkar Pinggang dan Perbandingan antara lingkar pinggang dengan lingkar pinggul

Mengetahui jumlah total lemak di dalam tubuh adalah hal utama untuk mengetahui tingkat obesitas dan bahaya kesehatan yang ditimbulkannya, hal lain yang juga tak kalah penting adalah mengetahui distribusi atau lokasi lemak tersebut.

Lemak yang berada di sekitar perut memberikan resiko kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan lemak di daerah paha atau bagian tubuh.yang lain. Suatu metoda yang sederhana namun cukup akurat untuk mengetahui hal tersebut adalah lingkar pinggang.

Perlu ditekankan bahwa resiko penyakit yang berhubungan dengan lingkar pinggang adalah bervariasi pada populasi dan kelompok etnik yang berbeda. Sebagai contoh, lemak di sekitar perut pada wanita kulit hitam kurang menunjukan hubungan yang kuat dengan resiko penyakit jantung dan diabetes dibandingkan dengan wanita kulit putih. Oleh karena itu, diperlukan nilai maksimum (cut-off points) yang lebih spesifik berdasarkan seks dan populasi.



Pengukuran                         PRIA                                                       WANITA
                        Resiko mngkt    Resiko sgt mngkt          Resiko mngkt       Resiko sgt mngkt
Lingkar pinggang        > 94cm            > 102cm                       > 80cm                  > 88cm
Perbandingan lingkar   0.9                      1.0                            0.8                         0.9
pinggang/lingkar pinggul

Bentuk Tubuh

Cara lain untuk mengetahui distribusi lemak tubuh adalah dengan cara melihat bentuk tubuh. Terdapat 3 macam bentuk tubuh berdasarkan karakteristik distribusi lemak.

Gynoid (Bentuk Peer)   
Lemak disimpan di sekitar pinggul dan bokong Tipe ini cenderung dimiliki wanita. Resiko terhadap penyakit pada tipe gynoid umumnya kecil, kecuali resiko terhadap penyakit arthritis dan varises vena (varicose veins).



Apple Shape (Android)   
Biasanya terdapat pada pria. dimana lemak tertumpuk di sekitar perut. Resiko kesehatan pada tipe ini lebih tinggi dibandingkan dengan tipe Gynoid, karena sel-sel lemak di sekitar perut lebih siap melepaskan lemaknya ke dalam pembuluh darah dibandingkan dengan sel-sel lemak di tempat lain. Lemak yang masuk ke dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan arteri (hipertensi), diabetes, penyakit gallbladder, stroke, dan jenis kanker tertentu (payudara dan endometrium).

Melihat hal tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang pria kurus dengan perut gendut lebih beresiko dibandingkan dengan pria yang lebih gemuk dengan perut lebih kecil.



Ovid (Bentuk Kotak Buah)  
Ciri dari tipe ini adalah "besar di seluruh bagian badan". Tipe Ovid umumnya terdapat pada orang-orang yang gemuk secara genetik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar